Total Tayangan Halaman

Selasa, 13 September 2022

Majalah Fajar Agustus 2022

 

MUDAH MENELITI DENGAN METODE KUALITATIF

Judul buku : Analisis Data Penelitian Kualitatif
Penulis : Samiaji Sarosa 
Penerbit : Kanisius
Cetakan : November, 2021
Tebal : 180 halaman 
ISBN : 978-979-21-7060-3 
Peresensi : Mahmudi*

Dalam penelitian dikenal dua mazhab yang saling melengkapi; metode kualitatif dan kuantitatif. Apabila data yang diteliti adalah bersifat non-numerik, maka biasanya dikaitkan dengan pendekatan kualitatif. Sementara data yang bersifat numerik dapat diteliti melalui penelitian kuantitatif dan statistik.

Buku ini merupakan panduan bagi peneliti kualitatif yang bergerak di bidang data non-numerik. Penulis buku ini, Samiaji Sarosa menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh para peneliti kualitatif. Diantaranya adalah bagaimana memilih sampel dalam penelitian kualitatif dan perbedaannya dengan kuantitatif. Sampel dalam kualitatif biasanya disebut purposive sampling. Sampel adalah informan yang tujuannya adalah kita dapat menguak informasi sebanyak mungkin yang kita butuhkan dalam penelitian.
Dalam buku ini juga disajikan metode coding dalam data kualitatif. Ketika peneliti ke lapangan, biasanya data diperoleh sangat banyak dan beragam, oleh karena itu peneliti melakukan langkah coding agar data-data dapat diklasifikasi dengan baik sesuai tujuan penelitian. Dalam pembuatan kode, peneliti menemukan pola yang dapat membantu terhadap pembacaan data. Hal itu dapat dilakukan secara manual maupun melalui perangkat elektronik seperti software Nvivo, Caqdas, dan Atlas.ti sebagaimana dijelaskan dalam buku ini. Dahulu sebelum ditemukannya aplikasi, peneliti melakukan coding secara manual.
Hal yang penting bagi peneliti kualitatif juga menggunakan Memo Analitis. Ia dapat disebut sebagai field notes (catatan lapangan). Ketika peneliti mendapatkan data dari informan, ia transkrip apa adanya. Namun, ketika peneliti menafsirkan data tersebut, maka dibutuhkan perangkat lain yang disebut memo. Artinya, memo adalah kesan peneliti terhadap data.
Selain itu, triangulasi dalam penelitian kualitatif diperlukan agar dapat terhindar dari bias penelitian. Triangulasi dapat disebut pencarian informasi data yang tidak hanya dari satu sumber, melainkan dari berbagai arah. Metode triangulasi dapat membantu peneliti mendapatkan informasi yang kuat guna melakukan penyimpulan di akhir penelitiannya.
Pada dasarnya buku ini berisi catatan singkat dalam belantara penelitian kualitatif. Hal itu dapat dibandingkan misalnya dengan buku yang ditulis oleh Creswell, berjudul Research Design. Namun kekuatan buku ini yaitu mendedahkan cara menggunakan aplikasi dalam riset lapangan. Buku ini juga dapat dibandingkan dengan karya YF La Kahija yang berjudul Penelitian Fenomenologis. La Kahija menyatakan Pendekatan deduktif umumnya diasosiasikan dengan penelitian kuantitatif dan pendekatan induktif umumnya diasosiasikan dengan penelitian kualitatif (YF La Kahija:2017:8).
Lexy J. Moleong berpendapat bahwa landasan teoretis penelitian kualitatif berupa fenomenologi, interaksi simbolik, etnometodologi, etnografi, dan grounded theory. Fenomenologi berusaha memahami realitas dengan apa adanya. Interaksi simbolik lebih memahami realitas dengan simbol-simbol dan caranya adalah dengan interpretasi sebagaimana kata Nietzsche, there is no fact only interpretation. Etnografi adalah studi terhadap budaya secara keseluruhan. Etnografer biasanya memanfaatkan catatan lapangan dalam studinya. Dalam pengamatan di lapangan, etnografer tidak mengenal titik akhir studi (Lexy J. Moleong: 2011: 26).
Mudjahirin Thohir dalam bukunya, Metodologi Penelitian Sosial Budaya, membagi realitas amatan dalam empat hal: realitas empirik, realitas simbolik, realitas budaya, dan realitas makna. Apa yang kita lihat di masyarakat adalah realitas empirik. Sedangkan contoh realitas simbolik (sebagaimana diterangkan Mudjahirin Thohir) adalah peristiwa sosial seorang santri membungkuk di hadapan kiai. Hal itu dapat ditafsirkan hubungan horizontal antara kiai dan santri. Guru atau kiai adalah berada dalam posisi atas yang dilawankan dengan santri yang berada di posisi bawah (hubungan asimetrik).
Di antara berbagai buku penelitian kualitatif tersebut, buku Samiaji memberikan sumbangan teknik penelitian kualitatif step by step yang dipandu dengan cara menggunakan software terkini. Pembaca hanya memerlukan perbandingan dengan buku-buku lain agar dapat pengayaan wawasan dalam riset kualitatif. Hanya saja, terkadang, buku ini dapat dianggap pengantar dasar dalam penelitian. Hal itu disebabkan dalam buku ini Samiaji tidak memberikan contoh-contoh konkret yang dapat diterapkan oleh khalayak ramai. Namun demikian, bahasa buku ini dapat dipahami dengan baik. Sebagai peneliti dasar, kiranya buku ini pantas dibaca dan disebarluaskan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar