Total Tayangan Halaman

Kamis, 21 Maret 2019

Radar Madura, Kamis 21 Maret 2019

Judul buku : Revive Your Heart: Terapi Al-Quran untuk Menyucikan Hati
Penulis : Nouman Ali Khan
Penerjemah : Rini Nurul Badariah
Penerbit : Mizania
Cetakan : Pertama, April 2018
Tebal : 162 halaman
ISBN : 978-602-418-175-8
Peresensi : Mahmudi*


MEMBERSIHKAN HATI MELALUI AL-QURAN

Bulan puasa adalah bulan dimana manusia dituntut untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam usahanya untuk mendekat, tentu saja manusia harus memiliki metode tertentu untuk sampai kepada Allah. Al Ghazali menyebutkan bahwa, untuk sampai kepada Allah maka caranya adalah dengan teknik membersihkan hati. Ia menyatakan bahwa hakikat manusia adalah hatinya dan hati itu tempat singgasana Allah. Pemikiran al Ghazali tersebut sejak seribu tahun yang lalu sampai sekarang tetap fenomenal dan mendapatkan tempat di hati masyarakat khususnya berbagai pesantren di Nusantara.

Buku yang ditulis oleh Nouman Ali Khan ini secara keseluruhan berisi tentang metode hati untuk sampai atau dekat kepada Allah. Dalam menjelaskan metode ini, Nouman menggunakan cara yang berbeda dengan para mufassir pada umumnya. Ia melakukan kontekstualisasi Al-Quran dengan kehidupan masyarakat. Di tangan Nouman, Al-Quran seperti terbaca kembali. Orang tidak menyangka, misalkan dalam memahami Ayat Kursi, orang hanya menerjemahkan sambil lalu sesuai lafadl. Namun, menurut Nouman itu mengandung makna filosofis dan keseimbangan matematis. Bagaimana Nouman menemukan kesinambungan ayat pertama dengan ayat ke sembilan dari Ayat kursi tersebut. Kemudian ayat kedua dihubungkan dengan ayat ke delapan. Ini merupakan temuan baru dari Nouman.
Pada bagian pertama buku ini, Nouman menjelaskan bagaimana pentingnya berdoa kepada Allah. Sesungguhnya kehidupan manusia di bumi ini adalah penuh dengan doa. Nouman mengambil contoh fenomena Nabi Ibrahim dan Nabi Musa yang selalu berdoa. Khusus Nabi Musa, dalam surat Al Qashas dijelaskan bahwa ketika Nabi Musa berdoa sebenarnya ia sedang mengalami keputus-asaan dan ketidakberdayaan dalam menjalani hidup, ketika ia dikejar oleh tentara Firaun untuk dibunuh dikarenakan ia telah membunuh salah satu prajurit Firaun.
Di saat manusia mengalami keputusasaan dalam kehidupan dan ia berdoa, maka seketika itu ia akan ditolong oleh Allah. Asal, sekali lagi menurut Nouman orang itu ikhlas dan serba tulus dalam doanya. Hal itu dialami oleh Musa ketika ia menolong wanita yang hendak mengambil air di sumur. Karena Musa tulus, maka seketika itu ia ditolong oleh Allah. Bahkan tidak hanya itu, Musa ditawarkan oleh Ayah wanita  itu untuk mengawini putrinya. Dan ternyata ayah dari wanita tersebut juga Nabi. Itulah pentingnya doa dengan ketulusan dan kesungguhan hati.
Dewasa ini, banyak hal menarik terjadi di dunia dan yang paling menarik adalah di kalangan generasi muda, ada kebangkitan ateisme. Meningkatlah kalangan generasi muda yang tidak percaya Tuhan, dan itu terjadi di seluruh dunia. Ini bukan hanya menjadi fenomena di Amerika, terjadi juga di Eropa, di Asia, dan Afrika. Ada data statistiknya. Sungguh menarik bila diperhatikan kehidupan para tokoh ateis- kebanyakan hidup di zaman sekarang- beberapa meninggal karena overdosis narkoba dan menderita depresi parah. Ketika mereka berpaling dari Allah, yang tinggal hanyalah kesengsaraan. Sungguh, hanya tinggal kehidupan yang gelap, kelam (hlm. 22).
Manusia sebenarnya diciptakan untuk surga. Tempat tinggal pertama kita adalah surga dan kita diarahkan menuju ke sana. Kita diturunkan ke Bumi dan walaupun bumi Allah penuh rahmat, sesuai ajaran Allah sendiri, tujuan hidup kita sebenarnya lebih tinggi. Sehebat apa pun dunia ini, ia tetap kehidupan yang paling rendah al dunya-. Dunia berada di tingkat paling bawah. Bila dunia adalah paling rendah, maka kita tidak boleh bergantung kepadanya (hlm. 140).
Pada bagian akhir buku, ditutup dengan ceramah singkat tentang hidup sesudah mati. Salah satu tema yang paling disoroti agama kita adalah konsep hidup sesudah mati: Hari Penghakiman, surga, neraka, hari perhitungan, kiamat, lalu kita dibangkitkan lagi untuk kehidupan lain. Kembali pada Tuhan menjadi pertanda sangat kuat bahwa segala perbuatan kita punya tujuan. Tindakan saya tidak lenyap bersama waktu. Apa pun perbuatan saya, konsekuensinya tercatat dan akan dimintai pertanggungjawaban di dunia ini, terutama di kehidupan berikutnya.
Melalui buku ini, kita dituntut untuk kreatif dalam memaknai dan memahami Al-Quran. Nouman Ali Khan telah memberikan inspirasi kepada kita, bahwa Al-Quran ibarat lautan yang harus terus didalami maknanya. Di samping itu, Al-Quran dapat menjadi terapi hati yang kotor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar